Kemarin seharian saya menghabiskan waktu saya di sekolah anakku. Hari itu saya dijadwalkan jam 11.00 pagi bertemu dengan orangtua lain untuk membahas mengenai biola anakku yang karena kecelakaan patah pada tanggal 25 Februari 2008 (dua hari sebelum pertunjukan launching logo sekolah). It may be said that that we acquire knowledge by using our minds; but the child absorbs knowledge directly into his psychic life." - The Absorbent Mind :: Dell Publishing, 1984 :: p. 36
Kejadian sebenarnya terjadi pada saat latihan bersama terakhir di sekolah menjelang pertunjukan Peluncuran Logo Baru sekolah anakku. Saat itu mereka sedang beristirahat di antara waktu latihan. Kemudian datanglah seorang teman dari anakku untuk meminjam biola anakku. Dengan berat hati, karena anakku tahu apa yang selama ini aku wanti-wantikan kepadanya dan disertai rasa keinginannya untuk tidak dianggap ”orang yang tidak suka meminjamkan barang miliknya” oleh temannya, akhirnya dipinjamkanlah biola tsb.
Rupanya... karena biola merupakan alat musik yang unik dan sangat menarik buat anak-anak, maka berpindah tanganlah si biola ini.
Pada saat yang bersamaan, mereka juga saling bercanda satu dengan yang lain sehingga akhirnya terjadilah kejar-kejaran di antara anak-anak tersebut yang mengakibatkan dua orang di antaranya tanpa sengaja saling bersenggolan. Kebetulan, salah seorang yang tersenggol itu adalah anak yang sedang memegang biola anakku. Maka terjadilah kecelakaan ini. Biola tsb menjadi patah dibagian lehernya.......
Anakku sangat sedih melihat biolanya kembali kepadanya dalam keadaan seperti itu. Dia bercerita bahwa dia sempat sedikit menangis pada saat mengetahui biolanya patah. Terbayangkan oleh saya bagaimana kaget dan galaunya hati anakku. Perasaannya pasti bercampur aduk antara takut dimarahi mamanya, bagaimana dia akan melakukan pertunjukan yang tinggal 2 hari lagi tanpa biolanya, dan perasaan akankah dia mendapatkan biolanya dalam waktu dekat lagi, bagaimana dengan kursus biolanya tanpa dia mempunyai biola.
Akhirnya pergilah anakku ini kepada gurunya dengan membawa biolanya. Alangkah kagetnya sang guru karena sebelumnya beliau sudah memperingatkan anak-anak yang memiliki biola untuk memegang biola dengan baik. Tetapi namanya juga anak-anak.....
Yang sangat saya kagumi dari kejadian ini adalah salah seorang di antara kedua anak yang terlibat dalam insiden ini langsung menyatakan dengan spontan dan dengan sikap ksatrianya bahwa dia akan BERTANGGUNG JAWAB. Coba bayangkan, di jaman seperti sekarang ini dimana orang yang bersikap satria, jujur dan mau bertanggung jawab sudah sangat... sangat... dan sangat sulit dijumpai, eh.... ternyata di sekolah anakku dan di antara anak-anak yang usianya masih sangat muda, masih banyak ditemukan anak-anak yang berani mengakui kesalahannya dan mau bertanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri. Sungguh beruntung anak-anak seperti mereka yang saya yakin sekali kalau selama ini mereka selalu dikelilingi oleh orang-orang berperilaku dan berbuat sama seperti itu. (Terimakasih teachers and parents.
Beberapa hari kemudian, berderinglah telephone di rumah saya. Ternyata datang dari salah seorang guru koordinator MAT. Beliau ingin membicarakan masalah biola tsb. Beliau bercerita bahwa baru saja mengumpulkan anak-anak yang berhubungan dengan masalah ini termasuk anak saya. Dan di antara mereka telah terjadi keputusan yang diambil bersama oleh mereka sendiri bahwa mereka akan bertanggung jawab mengganti biaya biola yang rusak tersebut dengan perincian 20% dari biaya ditanggung oleh anak saya sedangkan sisanya dibagi rata oleh anak-anak yang lain.
Point yang saya ambil dari keputusan tsb adalah adanya rasa tanggung jawab baik itu dari anak saya yang juga saya yakin punya perasaan bersalah sehingga peristiwa ini bisa terjadi, maupun dari anak-anak yang lain walaupun keputusan ini keluar sebelum mereka berkonsultasi dengan para orangtua masing-masing. Saya sangat yakin bahwa semua ini menjadi pelajaran yang sangat berharga buat mereka. ("Girl, Mom and Dad are very proud of you.")
Saya ingin menghimbau kepada siapa saja yang membaca cerita ini untuk SELALU MEMBERIKAN CONTOH YANG BAIK KEPADA ANAK-ANAK DI SEKITAR KITA baik itu anak kita sendiri maupun anak-anak didik kita. Seperti yang Maria Montessori bilang
Sehingga mereka kelak bisa menjadi generasi yang sangat kita harapkan saat ini. Mudah-mudahan cerita ini memberikan sedikit inspirasi buat kita semua.
Salam,
Wednesday, March 26, 2008
Hari yang Sangat Indah
Label:
Daily activity,
Kid,
Uneg-uneg
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment